Selasa, 11 Juni 2013

PENGERTIAN KONSELING PERKEMBANGAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan suatu layanan yang memberikan suatu pengembangan yang efektif kepada setiap individu yang berkaitan dengan pengembangan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi-sosial, akademik, dan karir yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan setiap individu.
Setiap individu perlu mengembangkan diri nya supaya lebih dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya untuk memperoleh hasil yang maksimal di masa yang akan datang.
Dalam model Bimbingan dan Konseling Perkembangan memungkinkan Guru Pembimbing atau Konselor untuk memfokuskan perhatiannya tidak sekedar pada gangguan emosional siswa, melainkan lebih mengupayakan pencapaian tujuan dalam kaitannya dengan tugas-tugas perkembangan siswa.
Terkait dengan tugas perkembangan siswa, bahwa yang dimaksud dengan tugas perkembangan adalah suatu tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil dalam pencapaiannya akan menimbulkan kebahagiaan dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal, akan menimbulkan ketidak bahagiaan, tidak diterima oleh masyarakat, dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Oleh sebab itulah bimbingan dan konseling perkembangan sangat diperlukan disekolah.

1.2  Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah pengertian dari  konseling perkembangan?
2.    Apa sajakah strategi layanan dasar dalam konseling perkembangan?
3.    Apa sajakah strategi layanan responsif dalam konseling perkembangan?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian bimbingan dan konseling perkembangan.
2.      Untuk mengetahui strategi layanan dasar dalam konseling perkembangan.
3.      Untuk mengetahui strategi layanan responsif dalam konseling perkembangan.


1.4 Manfaat
1.        Agar lebih memahami makna dari konseling perkembangan.
2.        Memberikan masukan bagi siswa dan dosen itu sendiri.
3.        Sebagai acuan dalam menyusun makalah selanjutanya.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian  konseling perkembangan
Konseling perkembangan ( counseling development) adalah bantuan yang diberikan terhadap individu/ peserta didik secara komprehensif dan bersifat proaktif dalam memfasilitasi konseli untuk mengembangkan potensinya secara efektif untuk tercapainya perkembangan yang optimal sehingga dapat tercapai individu yang sehat secara mental. Tipe konseling ini memfokuskan pada membantu para konseli mencapai pertumbuhan pribadi yang positif dalam berbagai tahap kehidupan mereka dengan demikian tipe konseling ini adalah “belajar dalam pembentukan pribadi” dan bukannya “pengajaran mengindividu”. Anak belajar tidak sekedar guna memahami dirinya melainkan juga untuk bertanggung jawab penuh terhadap pilihan-pilihan dan tindakan-tindakannya.
Konseli dapat mencapai pemahaman diri, peningkatan keterampilan membuat keputusan, dan tingkah laku ke positif melalui counseling developmental. Pietrofesa dan splate menegaskan bahwa counseling developmental adalah suatu bagian integral dari perkembangan karir seseorang dan pembentukan kemampuan membuat keputusan.
Pada counseling developmental sebagaimana pada tipe lainnya, seorang konselor dapat efektif membantu seseorang melaui konseling individual. Pada counseling developmental konselor dapat bekerja sama pada orang-orang lain yang berarti yang sama-sama melibat bergantian dalam hubungan konseling. tegasnya aktifitas-aktifitas konselor yang dapat dilakukan dalam kancah counseling developmental adalah membantu individu memperoleh ketegasan nilai-nilai anutannya, mereview pembuatan keputusan yang dibuatnya, dan konseling individual yang berkenaan dengan pengembangan pribadi dan kerjasama denmgan orang lain yang berarti dan penempatan pada lingkungan.

2.2 Strategi layanan dasar dalam konseling perkembangan.
            Adapun strategi layanan dasar dalam konseling perkembangan adalah sebagai berikut:
1.     Bimbingan Klasikal
Pada prinsipnya, layanan dasar diperuntukkan bagi semua siswa. Hal ini berarti bahwa dalam peluncuran program yang telah dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para siswa di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan layanan bimbingan kepada para siswa. Kegiatan layanan dilaksanakan melalui pemberian layanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi siswa. Layanan orientasi pada umumnya dilaksanakan pada awal pelajaran, yang diperuntukan bagi para siswa baru, sehingga memiliki pengetahuan yang utuh tentang sekolah yang dimasukinya. Kepada siswa diperkenalkan tentang berbagai hal yang terkait dengan sekolah.
2.     Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan layanan bimbingan kepada siswa melalui kelompok-kelompok kecil (5 s.d. 10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para siswa. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia.
3.     Berkolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas
Program bimbingan akan berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang dalam hal ini khususnya para guru mata pelajaran atau wali kelas. Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran.
4.     Berkolaborasi dengan orangtua
Dalam upaya meningkatkan kualitas peluncuran program bimbingan, konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua siswa. Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap siswa tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi siswa atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi siswa.


2.3 Strategi layanan responsif dalam konseling perkembangan.
1.      Konsultasi
Konselor memberikan layanan konsultasi kepada guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah dalam rangka membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para siswa.
2.    Konseling Individual atau Kelompok
Pemberian layanan konseling ini ditujukan untuk membantu para siswa yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Melalui konseling, siswa (Konseli) dibantu untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat. Konseling ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Konseling kelompok dilaksanakan untuk membantu siswa memecahkan masalahnya melalui kelompok.
3.    Eferari (Rujukan atau alih tangan)
Apabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah Konseli, maka sebaiknya dia mereferal atau mengalihtangankan Konseli kepada pihak lain yang lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisian. Konseli yang sebaiknya direferal adalah mereka yang memiliki masalah, seperti depresi, tindak kejahatan (kriminalitas), kecanduan narkoba, dan penyakit kronis.
4.    Bimbingan Teman Sebaya
Bimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa yang lainnya. Siswa yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh konselor. Siswa yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu siswa lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik maupun non-akademik.


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
1.      Pengertian  konseling perkembangan
Konseling perkembangan ( counseling development) adalah bantuan yang diberikan terhadap individu/ peserta didik secara komprehensif dan bersifat proaktif dalam memfasilitasi konseli untuk mengembangkan potensinya secara efektif untuk tercapainya perkembangan yang optimal sehingga dapat tercapai individu yang sehat secara mental.
2.      Strategi layanan dasar dalam konseling perkembangan.
·         Bimbingan Klasikal
·         Bimbingan Kelompok
·         Berkolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas
·         Berkolaborasi dengan orangtua
3.      Strategi layanan responsif dalam konseling perkembangan.
·         Konsultasi
·         Konseling Individual atau Kelompok
·          Eferari (Rujukan atau alih tangan)
·         Bimbingan Teman Sebaya
3.2  Saran
Dalam model Bimbingan dan Konseling Perkembangan memungkinkan Guru Pembimbing atau Konselor untuk memfokuskan perhatiannya tidak sekedar pada gangguan emosional siswa, melainkan lebih mengupayakan pencapaian tujuan dalam kaitannya dengan tugas-tugas perkembangan siswa.

TIPS CARA BELAJAR YANG BAIK

Tips Cara Belajar yang Baik

1. Ciptakan suasana yang kondusif

Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk belajar. Cara ini merupakan salah satu cara belajar yang baik karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan nggak penat dalam belajar.


2. Lihat garis besarnya dahulu

Tips cara belajar yang baik dengan melihat garis besar materi. Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.

3. Buatlah catatan intisari dari bahan pelajaran

Tips cara belajar dengan teknik meringkas intisari dari pelajaran. Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada. Tips Cara belajar yang baik bukan?


4. Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat

Cara Belajar Yang Baik dengan teknik kemampuan mengingat. Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci (Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya.

5. Belajarlah dengan tekun dan rutin.

Tips Belajar yang baik dan paling ampuh adalah dengan tekun dan rutin. Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu jarang belajar maupun  hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar yang baik seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.

Demikian beberapa tips cara belajar yang baik efektif dan efisien untuk anda coba, semoga sukses!!

KETERAMPILAN BELAJAR

Keterampilan belajar
     Ada tiga faktor penting dalam penguasaan keterampilan untuk belajar:

    Pertama adalah pola pikir dan sikap (mindset and attitude) kita terhadap belajar harus ada. Kita harus memiliki hasrat (desire) dan kecintaan (passion) yang dalam terhadap nilai-nilai untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Belajar tidak hanya sekedar melalui pendidikan formal semata, tetapi dalam setiap aspek kehidupan kita harus senantiasa mengembangkan sikap belajar. Sikap mau membaca, mendengar, maumengerti dan mau belajar dari orang lain merupakan sikap yang perlu senantiasa dikembangkan jika kita ingin memperbaiki diri.

    Faktor yang kedua adalah kemampuan kita untuk mendayagunakan kekuatan pikiran kita untuk mempercepat proses belajar (accelerated learning),contohnya denga pikiran bawah sadar kita. Pikiran bawah sadar merupakan kekuatan yang luar biasa jika kita dapat mengoptimalkan potensinya. Seringkali kita melupakan bahwa anugerah yang terindah dan terbesar yang diberikan Tuhan kepada kita adalah kemampuan pikiran kita. Hal inilah yang membedakan kita dengan ciptaanNya yang lain. Hal yang paling mudah kita lakukan untuk mengembangkan ketrampilan untuk belajar adalah dengan banyak membaca. Meluangkan waktu sedikitnya satu jam sehari untuk membaca buku merupakan kebiasaan yang baik bagi kita untuk mulai mengembangkan diri kita.

    Faktor ketiga adalah disiplin diri dan kegigihan (self discipline and persistence). Tanpa kedua hal ini maka belajar hanyalah kegiatan yang sifatnya tergantung suasana hati (mood) dan kita tidak dapat mencapai keunggulan (excelence) hanya dengan belajar setengah hati. Sudah saatnya kita mengubah kebiasaan-kebiasaan kita.

TIPS MENGHILANGKAN SETRES BELAJAR

1. Hirup udara segar
Untuk menciptakan suasana hati baik, pastikan Anda mendapatkan cukup sinar matahari pagi dan udara segar dan juga Anda bisa merasakan paparan matahari pagi.

2. Bercanda atau tertawa
Tertawa merupakan penangkal stres yang cukup manjur. Oleh sebab itu, jangan hanya berfokus pada kerjaan saja, bergaul dan bercanda dengan teman juga perlu untuk menjaga stamina pikiran tetap produktif.

3. Jalan-jalan santai
Selama kamu belajar dan fokus untuk ujian. Kamu mungkin lupa akan tempat dimana kamu bisa bersantai. Coba ajak keluarga kamu untuk jalan-jalan bareng bisa juga dengan sahabat atau mungkin dengan pacar .

4. Mendengarkan Musik
Hobby mendengarkan musik bisa juga menghilangkan stress. Tapi jangan musik yang bisa buat kamu sedih, tapi musik yang bisa membuat kamu gembira dan bergoyang. kamu goyang.

5. Mengkonsumsi Makanan Favorit
Makan makanan favorit dapat mengurangi stress. Jangan belajar pada saat perut kosong.

6. Pijat Refleksi
Cara yang satu ini merupakan cara tercepat untuk menghilangkan stress. Dipijat sambil ditemenin harumnya lilin aroma terapi bisa bikin stress kamu hilang.

7. Menonton Film
Tontonlah film kesukaanmu khususnya film komedi karena itu bisa membuat kamu tertawa dan mengurangi ras stress kamu. 

Alternatif mengenal & mengatasi kesulitan belajar

Alternatif mengenal & mengatasi kesulitan belajar
Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar, antara lain :

1)      Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.

2)      Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajar, tapi nilai yang diperolehnya selalu rendah

3)      Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal

dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.

4)      Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.

5)      Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau pun di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, dan sebagainya.

6)      Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti : pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah, tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya.

Sementara itu, Burton (Abin Syamsuddin. 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar, yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan belajar.

Menurut  Burton bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila :

1)      Dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi (mastery level) minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference).

2)      Tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya, dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan, bakat, atau kecerdasan yang dimilikinya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever.

3)      Tidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran berikutnya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature), sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan, sehingga dengan kriteria ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa : (1) tujuan pendidikan; (2) kedudukan dalam kelompok; (3) tingkat pencapaian hasil belajar dibandinngkan dengan potensi; dan (4) kepribadian.

 Upaya-Upaya Penanggulangan Masalah Belajar

1)      Perhatikan Mood

Untuk mengenal mood anak, seorang ibu harus mengenal karakter dan kebiasaan belajar anak. Apakah anak belajar dengan senang hati atau dalam keadaan kesal. Jika belajar dalam suasana hati yang senang, maka apa yang akan dipelajari lebih cepat ditangkap. Bila saat belajar, ia merasa kesal, coba untuk mencari tahu penyebab munculnya rasa kesal itu. Apakah karena pelajaran yang sulit atau karena konsentrasi yang pecah. Nah di sini tugas orangtua untuk menyenangkan hati si anak.

2)      Siapkan Ruang Belajar

Kesulitan belajar anak bisa juga karena tempat yang tersedia tidak memadai. Karena itu, coba sediakan tempat belajar untuk anak. Selain itu, saat mengajari anak ini Anda bisa melakukannya dengan menularkan cara belajar yang baik. Misalnya bercerita kepada anak tentang bagaimana dahulu ibunya menyelesaikan mata pelajaran yang dianggap sulit. Biasanya anak cepat larut dengan cerita ibunya sehingga ia mencoba mencocok-cocokkan dengan apa yang dijalaninya sekarang.

3)      Komunikasi

Masa kecil kita, pelajaran yang disukai tergantung bagaimana cara guru itu mengajar. Tidak bisa dipungkiri perhatian terhadap mata pelajaran, tentu ada kaitan dengan cara guru mengajar di kelas.

Sempatkan juga waktu dan dengarkan anak-anak bercerita tentang bagaimana cara guru mereka mengajar di sekolah. Jika, anak Anda aktif maka banyak sekali cerita yang lahir termasuk bagaimana guru kelas memperhatikan baju, ikat rambut, dan sepatunya. Khusus soal komunikasi ini, biarkan anak-anak bercerita tentang gurunya. Sejak dini biasakan anak berperilaku sportif dan pandai menyampaikan pendapatnya. Selamat mencoba.

4)      Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar.

Adapun langkah-langkah mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.

ü  Menandai siswa dalam satu kelas atau dalam satu kelompok yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik bersifat umum maupun khusus dalam bidang studi

ü  Meneliti nilai ulangan yang tercantum dalam “record academic” kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas atau dengan kriteria tingkat penguasaan minimal kompetensi yang dituntut.

ü  Menganalisis hasil ulangan dengan melihat sifat kesalahan yang dibuat.

ü  Melakukan observasi pada saat siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar yaitu mengamati tingkah laku siswa dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu yang diberikan di dalam kelas, berusaha mengetahui kebiasaan dan cara belajar siswa di rumah melalui check list

ü  Mendapatkan kesan atau pendapat dari guru lain terutama wali kelas,dan guru pembimbing.

5)      Mengalokasikan letaknya kesulitan atau permasalahannya, dengan cara mendeteksi kesulitan belajar pada bidang studi tertentu, seperti catatan keterlambatan penyelesaian tugas, ketidakhadiran, kekurang aktifan dan kecenderungan berpartisipasi dalam belajar.

6)      Melokalisasikan jenis faktor dan sifat yang menyebabkan mengalami berbagai kesulitan.

7)      Memperkirakan alternatif pertolongan. Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya baik yang bersifat mencegah (preventif) maupun penyembuhan (kuratif).

Kamu bisa mencari latar belakang penyebab kesulitan belajarmu bersama guru pembimbing, Misalnya kamu bisa menganalisis dokumen diri yang meliputi identitas, riwayat pendidikan, prestasi belajar, keluarga, minat, bakat, cita-cita, kecerdasan, lingkungan sosial, riwayat kesehatan, catatan/komentar guru mata pelajaran dan orang tua, kedudukanmu dalam kelompok sosial, dan sebagainya. Dari sini kemungkinan besar kamu akan memahami mengapa kamu sekarang mengalami kesulitan belajar.

Berikut ini beberapa alternatif dalam kesulitan belajar :

1.      Observasi Kelas

 Pada tahap ini observasi kelas dapat membantu mengurangi kesulitan dalam tingkat pelajaran, misalnya memeriksa keadaan secara fisik bagaimana kondisi kelas dalam kegiatan belajar, cukup nyaman, segar, sehat dan hidup atau tidak. Kalau suasana kelas sangat nyaman, tenang dan sehat, maka itu semua dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih semangat lagi.

2.      Pemeriksaan Alat Indera

 Dalam hal ini dapat difokuskan pada tingkat kesehatan siswa khusus mengenai alat indera. Diupayakan minimal dalam sebulan sekali pihak sekolah melakukan tes atau pemeriksaan kesehatan di Puskesmas / Dokter, karena tingkat kesehatan yang baik dapat menunjang pelajaran yang baik pula. Maka dari itu, betapa pentingnya alat indera tersebut dapat menstimulasikan bahan pelajaran langsung ke diri individu.

3.      Teknik Main Peran

 Disini, seorang guru bisa berkunjung ke rumah seorang murid. Di sana seorang guru dapat leluasa melihat, memperhatikan murid berikut semua yang ada di sekitarnya. Di sini guru dapat langsung melakukan wawancara dengan orang tuanya mengenai kepribadian anak, keluarga, ekonomi, pekerjaan dan lain-lain. Selain itu juga, guru bisa melihat keadaan rumah, kondisi dan situasinya dengan masyarakat secara langsung.

4.      Tes Diagnostik Kecakapan/Tes IQ/Psikotes

 Dalam hal ini seorang guru dapat mengetahui sejauh mana IQ seseorang dapat dilihat dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan praktis dan sederhana. Dengan latihan psikotes dapat diambil beberapa nilai kepribadian siswa secara praktis dari segi dasar, logika dan privasi seseorang.dit.

Faktor – Faktor Kesulitan Belajar

Faktor – Faktor Kesulitan Belajar

1.Faktor Internal

a.       Ciri Khas/Karekteristik Siswa

Dapat dilihat dari kesediaan siswa untuk mencatat pelajaran, mempersiapkan buku, alat-alat tulis atau hal-hal yang diperlukan. Namun, bila mana siswa tidak memiliki minat untuk belajar, maka siswa tersebut cenderung mengabaikan kesiapan belajar.

b.      Sikap Terhadap Belajar

Sikap siswa dalam proses belajar, terutama sekali ketika memulai kegiatan belajar merupakan bagian penting untuk diperhatikan karena aktivitas belajar siswa banyak ditentukan oleh sikap siswa ketika akan memulai kegiatan belajar. Namun, bila lebih dominan sikap menolak sebelum belajar maka siswa cenderung kurang memperhatikan atau mengikuti kegiatan belajar.

c.       Motivasi Belajar

Di dalam aktivitas belajar, motivasi individu dimanefestasikan dalam bentuk ketahanan atau ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak, mengerjakan tugas dan sebagainya. Umumnya kurang mampu untuk belajar lebih lama, karena kurangnya kesungguhan di dalam mengerjakan tugas. Oleh karena itu, rendahnya motivasi merupakan masalah dalam belajar yang memberikan dampak bagi ketercapaianya hasil belajar yang diharapkan.

d.      Konsentrasi Belajar

Kesulitan berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. Untuk membantu siswa agar dapat berkonsentrasi dalam belajar tentu memerlukan waktu yang cukup lama, di samping menuntut ketelatenan guru.

e.       Mengelolah Bahan Ajar

Siswa mengalami kesulitan di dalam mengelolah bahan, maka berarti ada kendala pembelajaran yang dihadapi siswa yang membutuhkan bantuan guru. Bantuan guru tersebut hendaknya dapat mendorong siswa agar memiliki kemampuan sendiri untuk terus mengelolah bahan belajar, karena konstruksi berarti merupakan suatu proses yang berlangsung secara dinamis.

f.       Menggali Hasil Belajar

Bagi guru dan siswa sangat penting memperhatikan proses penerimaan pesan dengan sebaik-baiknya terutama melalui pemusatan perhatian secara optimal. Guru hendaknya berupaya mengaktifkan siswa melalui pemberian tugas, latihan, agar siswa mampu meningkatkan kemampuan dalam mengolah pesan-pesan pembelajaran.

g.      Rasa Percaya Diri

Salah satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran adalah rasa percaya diri. Rasa percaya diri umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan atau terlibat di dalam suatu aktivitas tertentu di mana pikirannya terarah untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkannya. Hal-hal ini bukan merupakan bagian terpisah dari proses belajar, akan tetapi merupakan tanggung jawab yang harus diwujudkan guru bersamaan dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan.

h.      Kebiasaan Belajar

Adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukan.

Ada beberapa bentuk kebiasaan belajar yang sering dijumpai :

1)      belajar tidak teratur

2)      daya tahan rendah

3)      belajar hanya menjelang ulangan atau ujian

4)      tidak memiliki catatan yang lengkap

5)      sering datang terlambat, dan lain-lain

i.        Factor Fisiologis

Faktor fisiologi adalah factor fisik dari anak itu sendiri. seorang anak yang sedang sakit, tentunya akan mengalami kelemahan secara fisik, sehingga proses menerima pelajaran, memahami pelajaran menjadi tidak sempurna. Selain sakit factor fisiologis yang perlu kita perhatikan karena dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah cacat tubuh, yang dapat kita bagi lagi menjadi cacat tubuh yang ringan seperti kurang pendengaran, kurang penglihatan, serta gangguan gerak, serta cacat tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, bisu, dan lain sebagainya. Faktor fisiologi adalah factor fisik dari anak itu sendiri. seorang anak yang sedang sakit, tentunya akan mengalami kelemahan secara fisik, sehingga proses menerima pelajaran, memahami pelajaran menjadi tidak sempurna. Selain sakit factor fisiologis yang perlu kita perhatikan karena dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah cacat tubuh, yang dapat kita bagi lagi menjadi cacat tubuh yang ringan seperti kurang pendengaran, kurang penglihatan, serta gangguan gerak, serta cacat tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, bisu, dan lain sebagainya.

2.      Faktor-faktor Eksternal Belajar

a.       Sekolah, antara lain :

·         Letak sekolah yang terlalu bising

·         Sifat kurikulum yang kurang fleksibel

·         Terlalu berat beban belajar (murid) dan atau mengajar (guru)

·         Metode mengajar yang kurang memadai

·         Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar

b.      Keluarga (rumah), antara lain :

·         Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis.

·         Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya

·         Keadaan ekonomi.

c.       Lingkungan

·         Lingkungan yang tidak mendukung seperti mabuk-mabukan, merokok dll.

·         Lingkungan yang menganggap pendidikan itu tidak penting

12 TIPS BELAJAR YANG MENYENANGKAN

12 tips belajar yang menyenangkan

Kita sering kali putus asa dengan nilai pelajaran yang buruk...padahal jelas-jelas kita sudah melakukan dan berusaha dengan sebaik mungkin....tapi hasilnya...buruk...jadi gimana donk cara nya atau tips wat agar kita ga putus asa ???dengan nilai-nilai kita??,bahkan gimana caranya supaya kita jadi produktif mendapat nilai-nilai yang bagus-bagus alias memuaskan ....

Kami  punya beberapa tips wat mengatasi hal tersebut dan terbukti ampuh ....
hehehehe....

1.Coba dech kita belajar dengan menggunakan hati kita,kita mulai belajar dengan penuh keikhlasan untuk belajar pelajaran itu,ga usah ngedumel kalo ortu atau guru meminta kita wat belajar pelajaran itu.

2.Cobalah untuk mensugestikan bahwa pelajaran itu adalah pelajaran favorit kamu,dan itu adalah pelajaran yang menyenangkan.

3.Sisihkan waktu 15menit aja wat membaca buku pelajaran itu,atau kalo itu pelajaran Matematika ,coba lah latihan-latihannya cukup 15menit secara rutin ya ,itu dapat membantu kamu untuk memahami dan mencintai pelajaran itu...

4.Jangan kaku dengan kondisi belajar ,maksudnya belajar ga cuma di dalam ruangan yang hening,yang ada meja kursi dan fokus belajar....coba gaya baru belajar ,sah-sah aja klo kita belajar di foodcurt mall,atau di taman,atau di angkot sekaligus juga ga masalah...
belajar sambil dengerin musik juga membantu otak kita menyerap pelajaran....

yang penting buat lah agar kamu nyaman pada saat belajar....

5.sebelum belajar coba jangan terlalu memakan makanan yang berlemak,dan usahakan kondisi perut dalam keadaan yang ga terlalu kenyang alias secukupnyalah... kalau bisa sebelum belajar atau saat belajar kita makan atau nyemil buah segar aja...dan hindari snack yang gurih /mengandung fetsin/rasa manis....

6.jangan belajar di atas tempat tidur ,karna hal itu bisa mensugesti kita jadi malas dan mengantuk.

7.ketika sudah mengantuk ,yuksss kita peregangan sebentar aja ....gerak-gerakan tubuh kita sampil belajar...

8.jangan paksakan diri kita kalau diri kita lagi ga mood wat belajar...alhasil bukan nyaman tapi malah sebaliknya...kita jd merasa tertekan.\

9.tarik nafas panjang dan hembuskan perlahan-lahan,tenangkan diri kita ketika kita mulai belajar.

10.olah raga di pagi hari,cukup membantu loch untuk menjauhkan kita dari stres...

11.jangan hanya belajar terus menerus..kita juga harus kudu berrekreasi .... bersenda gurau bersama teman itu penting unutk melepaskan ke penatan kita..loch...

12.usahakanlah setiap harinya kita tertawa dan bahagia ,hal ini penting untuk menjaga mood kita agar selalu bersemangat dan jauh dari rasa bosen dan males....

wah....udah kyanya tipsnya..semoga bermanfaat ya ^^,oh ya jangan lupa klo mau yang top bgt,belajar bareng sama pacar juga boleh loch...xixixixixixi....

selamat mencoba ya semoga sukses ^^

Senin, 10 Juni 2013

WAWANCARA SINGKAT MENGENAI KONSELING KARIER DAN STUDY LANJUT


`Pertanyaan :
1.    Buatlah konseling karier dengan cara sederhana saja pada seorang siswa SMP atau SMA. Lakukan selama lima menit. Adapun jenis konselingnya berkaitan dengan study lanjut dan karier. Dalam konseling tersebut dilakukan prosedure konseling sebagai berikut :
a.    Identifikasi
b.    Diagnosa
c.    Prognosis
d.    Konseling
e.    Follow Up
Jawaban :
IDENTIFIKASI KONSELI
Nama Konseli                                              :  Mina Muzdalifah
Nomer Induk                                                 : 16086
Tempat dan tanggal Lahir                          : Pegayaman, 22 Juli 1998
Jenis Kelamin                                              : Perempuan
Agama                                                           : Islam
Anak Ke                                                         : Ke 6 dari 6 bersaudara
Status Dalam Keluarga                              : Anak Kandung
Sekolah                                                         : SMP Maulana Pegayman
Kelas                                                              : VIII (DELAPAN)
Alamat Sekolah                                           : Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng
Nama Orang Tua
a.    Ayah                                                   : Ilyas
b.    Ibu                                                      : Aminah
Pekerjaan Orang Tua                     :
a.    Ayah                                                   : Petani
b.    Ibu                                                      : Ibu Rumah Tangga
Hasil Wawancara
Konselor       : sebelumnya ibu ucapkan terimakasih banyak karena adek sudah bersedia untuk diwawancarai, ibu disini ingin mewawncara seputar pendidikan adek di sekolah dan minat untuk melanjutkan study lanjut. Sebelumnya ibu boleh tau nama adek siapa ?
Konseli          : Mina Muzdalifah
Konselor       : Adek sekarang sekolah dimana, dan duduk dibangku kelas berapa ?
Konseli          : Di SMP Maulana Pegayaman, duduk dibangku kelas VIII ibu...
Konselor       : Nah meskipun adek masih duduk di bangku kelas VIII apakah adek sudah punya rencana nanti untuk melanjutkan kesekolah mana ?
Konseli          : Belum Ibu,,,
Konselor       : Kenapa belum dek ?, kira-kira apa yang menjadi landasan adek belum memikirkan hal tersebut ?
Konseli          : Saya masih bingung bu,, dan saya masih belum ada bayangan untuk memikirkan hal tersebut...
Konselor       : Ohh, jika memang sepeti itu kadaannya, ibu sarankan agar adek bisa lebih fokus memikirkan hal tersebut, karena itu sangat penting untuk masa depan adek.
Konseli          : Iyaa bu, tapi saya masih belun tahu kemampuan apa yan paling saya kuasai, itu yang membuat saya bingung untuk menentukan piihan bu,,
Konselor       : Iyaa, Ibu mengerti, jika memang seperti bagaimana kalau adek mengikuti test minat bakat, denga demikian adek akan tahu diamana letak minat, bakat dan kemampuan yang adek miliki, bagaimana ? adek mau ?
Konseli          : Iyaaa Ibu,,, sayaa mau, mau sekali ibu,, kira-kira kapan saya bisa mengikuti test terebut ya bu..?
Konselor       : Secepatnya dek, tapi sebelumnya Ibu akan menyiapan instrumentnya terlebih dahulu.
Konseli          : Baik kalau begitu Ibu, besug saya akan datang kembali menemui ibu, untuk melakukan test minat bakat tersebut.
Konselor       :  Iyaa dek, silahkan, ruangan ibu selalu terbuka untuk adek.  

















DOKUMENTASI PROSES KONSELING
A.   Tahap Penerimaan (Attending)
B.   Proses Konseling
C.   Tahap Pengakhiran



PROFIL / GAMBARAN MASALAH KLIEN
 Klien yang saya wawancarai memiliki masalah di dalam menentukan masalah study lanjut dan kariernya. Klien saya mengalami kebingungan dalam menentukan kemana ia harus melanjutkan study lanjut, bahkan ia masih belum memikirkan hal tersebut, ia merasa masih belum yakin dan masih belum mengetahui kelebihan-kelebihan apa saja yang ia miliki, jadi ia masih merasa kebingungan untuk menentukan pilihan kemana ia akan melanjutkan sekolah. Selain itu juga ia masih memikirkan fakor ekonomi, karena dilihat dari pekerjaan orang tua yang masih memiliki penghasilan yang pas-pasan. Karena itulah ia juga masih bingung enatah mau melanjutkan study ke sekolah mana, mengambil jurusan apa dan lain sebagainya karna berbagai faktor yang ia fikirkan tersebut.
TREATMENT
Melihat dari permasalahan yang dialami oleh klien ada beberapa langkah yang dapat saya lakukan sebagai seorang konselor dalam membantu klien saya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh klien antara lain :
1.    Identifikasi
Pada langkah ini yang dapat saya lakukan adalah mngenal identitas klien dengan menanyakan nama, nama orang tua, pekerjaan orang tua dan alamat tempat tinggalnya. Kemudian saya melakukan pengumpulan informasi-informasi mengenai diri klien dari bergaia pertanyaan yang saya utarakan kepada konseli tersebut. Sehingga saya mendapatkan informasi bahwa klien mengalami kebingunan dan kesulitan untuk melanjutkan study lanjut karna ia masih belum mengetahui secara jelas tentang kemampuan atau potensi apa yang paling ia kuasai sehingga ia  masih belum memikirkan akan hal itu.
2.    Diagnosis
Dalam langkah ini yang saya lakukan adalah menetapkan masalah klien dan apa yang melatarbelakangi masalah masalah klien tersebut, sehingga berdasarkan hasil pengumpulan data, bahwa klien mengalami kesulitan dalam menentukan study lanjut karena ia masih belum memikirkan hal tersebut.
3.    Prognosis
Dalam langkah ini menetapkan alternatif tindakan yang saya berikan kepada klien selanjutya melakukan perencanaan mengenai jenis dan bentuk masalah apa yang sedang dihadapi oleh klien, seperti merumuskan masalah yang dihadapi oleh klien mka saya memperkirakan bahwa klien merasa kebingungan dalam menentukan arah kemena dia akan melanjutkan study lanjutnya. Melihat dari permasalahan yang dihadapi  oleh klien maka saya memebuat alternatif tindakan bantuan yang akan saya berikan untuk membantu klien yaitu memberikan layanan konseling karier yang bertujuan untuk membantu klien agar tidak mengalami kebingungan dalam menentukan study lanjutny yaitu disini saya menwarkan kepada klien untuk mengikuti test minat dan bakat.
4.    Pemberian Bantuan
Setelah saya menetapkan pemberian bantuan kepada klien dalam langkah prognosis maka dalam langkah pemeberian bantuan disini saya merealisasikan langkah-langkah alternatif bantuan berdasarkan masalah dan latar belakang yang menyebabkan klien bermasalah. Yaitu dengan cara saya memberikan bantuan atau mengusulkan agar klien mengikuti tes minat dan bakat, sehingga dengan demikian klien mampu mengetahui potensi dan kemampuan-kempampuan yang ia miliki, sehingga ia mampu mnyelesaikan maslahnya, dengan cara mampu menentukan pilihan study lanjut yang akan ia pilih setelah lulus disekolahnya sekarang ini.
5.    Evaluasi dan Tindak Lanjut (Follow Up)
Saya melakukan pemberian bantuan dengan cara melakukan konseling sederhana dan mengusulkan agara kelien mengikuti test minat bakat sehingga kita tau apa yang menjadi potensi dasar yang dimiliki oleh klien saya tersebut. Selanjutnya setelah saya memberikan test minta bakat tersebut saya mengadakan evaluasi terhadap klien saya apakah klien saya tersebut sudah mampu menetukan pilihan study lanjutnya.